Dalam pandangannya perempuan sekarang bukan saatnya lagi untuk dikondisikan lebih banyak diam dan patuh, karena budaya patuh itu sangat menyusahkan. Oleh sebab itu kaum perempuan harus cerdas, kritis dan mandiri karena itu merupakan hak kita sebagai perempuan. Kita tidak lagi bisa menerima kebijakan yang masih memandang rendah perempuan dengan menjadikannya sebagai objek.
Budaya patriarkhi yang berlaku di negeri ini sangat berpengaruh terhadap rendahnya angka pencapaian perempuan dibidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan dibanding laki-laki. Ketimpangan ini masih terlihat jelas jika melihat kontribusi perempuan dalam pendapatan nasional. Namun demikian perlu kita syukuri bahwa perempuan saat ini sudah memiliki banyak kemampuan untuk mendapatkan akses dalam pembangunan, apalagi bila dikaitkan dengan peran perempuan dalam percepatan program Millenium Development Goals (MDG’s).
Sebagai Ketua Umum organisasi besar yang berbentuk federasi dari organisasi kemasyarakatan perempuan Indonesia tingkat nasional, beliau mengutamakan musyawarah dan mupakat serta aktif dalam membina hubungan kerjasama dari berbagai kalangan ditingkat daerah, nasional, regional dan internasional.
Dalam menghimpun potensi perempuan Indonesia, KOWANI mempunyai kekuatan yang sangat besar dari berbagai kalangan dan profesi yang berkontribusi langsung dengan masyarakat di lapangan. Kowani berupaya meningkatkan partisipasi perempuan dalam bidang ekonomi, pendidikan, politik, kesehatan, moral agama serta lingkungan hidup.
KOWANI sebagai organisasi perempuan, diharapkan mempunyai potensi pendorong yang dapat memberikan sumbangan pada penurunan angka pengangguran dan penurunan angka kemiskinan di Indonesia. Menurunnya angka pengangguran dan kemiskinan ini diharapkan munculnya kegiatan atau usaha-usaha keluarga dikalangan wanita muda yang mandiri, kreatif dan energik, yang dapat menyerap tenaga kerja local. Usaha keluarga atau Usaha Kecil Menengah (UKM) ini, perlu mendapatkan pembinaan secara rutin agar pengusaha perempuan dapat mengelola usahanya sehingga dapat berkembang secara baik dan maksimal, yang pada akhirnya dapat menunjang ekonomi keluarga sekaligus dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan tersebut.